Tekanan darah rendah adalah sebuah ukuran dari jantung untuk
memompakan darah dan bersirkulasi ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah ini
akan menekan dinding-dinding pembuluh darah. Tekanan darah akan memompa
darah ke arteri-arteri tubuh dan dikembalikan lagi ke jantung melalui
pembuluh vena. Perbedaan tekanan inilah yang akan menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah normal, atau tekanan darah rendah (hipotensis). Ciri-ciri khas ini dapat dilihat dari kecenderungan fisik seseorang yang mengalami tekanan darah rendah.
Tekanan darah ini ditulis dengan angka pecahan seperti 120/90 milimeter air raksa (mm Hg), yang dikenal dengan istilah spesifik sistolik dan diastolik. Sistolik merupakan angka pecahan yang berada di atas. Sistole menunjukkan tekanan pada arteri ketika jantung memompakan darah (kontraksi) ke seluruh tubuh. Diastolik merupakan angka pecahan di bawah, yang menunjukkan tekanan di arteri ketika otot jantung mengendur (relaksasi). Angka sistolik selalu lebih tinggi ketika jantung memompa daripada saat jantung mengendur. Angka normal sistolik pada usia di bawah 40 tahun (parameter saat ini) berkisar antara 90-120 milimeter Hg. Angka diastiolik berkisar antara 60-80 mm Hg. Tekanan yang berada dibawah ukuran itu disebut dengan tekanan darah rendah (hipotensi).
Seseorang akan dikatakan bertekanan darah rendah (hipotensi) jika tekanan darah (TD) yang dimiliki sistolik-nya hanya mencapai 90 mm Hg atau kurang dari itu. Sementara diastolik nya hanya 60 mm Hg atau kurang dari itu. Orang dewasa normal memiliki tekanan 120/90 mm Hg. Kejadian penyebab darah rendah pada wanita dan laki-laki sama. Meskipun demikian, ada kecenderungan tekanan darah rendah terjadi pada wanita karena perdarahan, menstruasi berlebih atau darah berkurang sewaktu melahirkan.
Tekanan darah rendah atau hipotensi hampir mirip dengan anemia. Anemia terjadi karena seseorang menderita kekurangan sel darah merah atau haemoglobin. Pengukuran anemia dilakukan melalui serangkaian test darah. Bahaya anemia hampir sama dengan tekanan darah rendah. Sementara tekanan darah rendah terjadi bila seseorang mengalami tekanan darah yang cenderung lebih rendah dari tekanan darah normal. Pengukuran tekanan darah rendah melalui alat yang disebut tensimeter.
Ciri-ciri Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi, akan membuat jantung terlalu rendah kekuatannya untuk membawa oksigen dan nutrisi untuk organ vital seperti otak, jantung dan ginjal. Akibatnya, pada saat dibutuhkan, organ tersebut tidak mampu bekerja dengan baik. Pada beberapa kasus tekanan darah rendah bisa membahayakan jiwa. Penyebab tekanan darah rendah bermacam-macam. Seperti misalnya, seseorang terjadi kehilangan cairan atau darah saat diare, muntah, dehidrasi, perdarahan, infeksi berat, gangguan pada jantung, efek penggunaan obat sehingga menurunkan tekanan darah (TD) seperti obat anti hipertensi, anti depresi, anti diuresis (perangsang buang air kecil), faktor hormonal, hipoglikemia, hipotyroid atau hipertiroid. Tekanan darah rendah bisa juga karena gangguan medis. Tekanan darah rendah biasanya tidak ditentukan oleh besarnya tekanan darah dalam pembuluh darah, tetapi ditentukan oleh ciri-ciri yang khas pada penderita tekanan darah rendah. Antaralain :
Baca juga : Cara mengatasi rasa pusing setelah bangun tidur. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pingsan. Sakit kepala karena tekanan darah tidak stabil disebut dengan ortostatik.
2. Kabur dan Berkunang-kunang.
Tekanan darah ini ditulis dengan angka pecahan seperti 120/90 milimeter air raksa (mm Hg), yang dikenal dengan istilah spesifik sistolik dan diastolik. Sistolik merupakan angka pecahan yang berada di atas. Sistole menunjukkan tekanan pada arteri ketika jantung memompakan darah (kontraksi) ke seluruh tubuh. Diastolik merupakan angka pecahan di bawah, yang menunjukkan tekanan di arteri ketika otot jantung mengendur (relaksasi). Angka sistolik selalu lebih tinggi ketika jantung memompa daripada saat jantung mengendur. Angka normal sistolik pada usia di bawah 40 tahun (parameter saat ini) berkisar antara 90-120 milimeter Hg. Angka diastiolik berkisar antara 60-80 mm Hg. Tekanan yang berada dibawah ukuran itu disebut dengan tekanan darah rendah (hipotensi).
Seseorang akan dikatakan bertekanan darah rendah (hipotensi) jika tekanan darah (TD) yang dimiliki sistolik-nya hanya mencapai 90 mm Hg atau kurang dari itu. Sementara diastolik nya hanya 60 mm Hg atau kurang dari itu. Orang dewasa normal memiliki tekanan 120/90 mm Hg. Kejadian penyebab darah rendah pada wanita dan laki-laki sama. Meskipun demikian, ada kecenderungan tekanan darah rendah terjadi pada wanita karena perdarahan, menstruasi berlebih atau darah berkurang sewaktu melahirkan.
Tekanan darah rendah atau hipotensi hampir mirip dengan anemia. Anemia terjadi karena seseorang menderita kekurangan sel darah merah atau haemoglobin. Pengukuran anemia dilakukan melalui serangkaian test darah. Bahaya anemia hampir sama dengan tekanan darah rendah. Sementara tekanan darah rendah terjadi bila seseorang mengalami tekanan darah yang cenderung lebih rendah dari tekanan darah normal. Pengukuran tekanan darah rendah melalui alat yang disebut tensimeter.
Ciri-ciri Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi, akan membuat jantung terlalu rendah kekuatannya untuk membawa oksigen dan nutrisi untuk organ vital seperti otak, jantung dan ginjal. Akibatnya, pada saat dibutuhkan, organ tersebut tidak mampu bekerja dengan baik. Pada beberapa kasus tekanan darah rendah bisa membahayakan jiwa. Penyebab tekanan darah rendah bermacam-macam. Seperti misalnya, seseorang terjadi kehilangan cairan atau darah saat diare, muntah, dehidrasi, perdarahan, infeksi berat, gangguan pada jantung, efek penggunaan obat sehingga menurunkan tekanan darah (TD) seperti obat anti hipertensi, anti depresi, anti diuresis (perangsang buang air kecil), faktor hormonal, hipoglikemia, hipotyroid atau hipertiroid. Tekanan darah rendah bisa juga karena gangguan medis. Tekanan darah rendah biasanya tidak ditentukan oleh besarnya tekanan darah dalam pembuluh darah, tetapi ditentukan oleh ciri-ciri yang khas pada penderita tekanan darah rendah. Antaralain :
Baca juga : Cara mengatasi rasa pusing setelah bangun tidur. Tekanan darah rendah dapat menyebabkan pingsan. Sakit kepala karena tekanan darah tidak stabil disebut dengan ortostatik.
2. Kabur dan Berkunang-kunang.
Penderita akan
terlihat pucat, dingin, denyut nadi lemah (atau denyut tidak stabil)
karena suplai darah ke otak sedikit sekali. Tubuh terasa dingin karena
suplai darah lambat dan tidak sampai ke jaringan tepi/mucosa
tubuh. Rasa dingin biasanya mudah dideteksi terjadi di kaki, tangan,
telinga, atau di bibir yang membiru. Biasanya diiringi dengan peluh
deras yang keluar.
Mual-mual
biasanya akan menyerang tiba-tiba dan terjadi berulang. Tubuh akan
merasa letih-lemas, tidak bertenaga, bahkan untuk sekadar menopang kedua
kaki dan membawa kedua tangan saja tidak cukup kuat. Hal ini terjadi
karena tidak cukup energi yang dibawa darah ke otak, organ atau kulit.
Hal ini
merupakan reaksi tubuh (paru-paru) untuk mengimbangi ketidakmampuan
darah untuk mengikat oksigen yang akan diedarkan ke ke seluruh tubuh.
Sesak nafas terjadi karena ketika tekanan darah ke jantung melemah maka
otot jantung dan otot intra- tulang dada terganggu. Akibatnya akan
terjadi sesak nafas dan nyeri pada dada. Kadang dirasakan denyut
jantung terganggu dan tidak teratur (aritmia).
Konsentrasi akan berkurang, dan penderita tidak bisa berpikir jernih.
Hal ini akan membuat penderita mengalami kebingungan karena kekurangan
suplai oksigen dalam otak. Kalau sedang bekerja (atau sekolah) tidak
mampu berpikir cepat dan mengerjakan tugas dengan tangkas. Dalam
beberapa kasus sering menyebabkan depresi.
Kurangnya suplai oksigen juga akan
membuat penderita sering menguap, mengantuk. Darah yang berisi oksigen
dan kaya nutrisi/energi terlalu lemah untuk dipompakan ke otak.
Minum
banyak merupakan kompensasi tubuh untuk memacu pergerakan sirkulasi
cairan dalam tubuh. Air menjadi sangat penting untuk menormalisir
tekanan darah.
10. Kebingungan
11. Kepala terasa ringan
12. Badan terasa dingin
Cara Ampuh Atasi Tekanan Darah Rendah
Meskipun bukan sebuah penyakit, namun tekanan darah rendah bisa menjadi tanda agar mewaspadai kesehatan tubuh. Tips di bawah ini merupakan langkah cara mengatasi penderita tekanan darah rendah.- Kenali Ciri-ciri Darah Rendah. Ciri-ciri penderita tekanan darah rendah bisa dikenali. Namun pada penderita usia muda, tekanan darah rendah tidak menimbulkan ciri-ciri yang spesifik. Penderita tekanan darah rendah pada usia lanjut, bisa menimbulkan gejala schok akibat kurangnya oksigen yang mengalir ke otak. Ciri khas penderita akan terlihat pusing, mata berkunang-kunang, kebingungan, kurang konsentrasi, dan kadangkala penderita berlanjut ke pingsan. Mengenali gejala tekanan darah rendah akan mampu memberikan pertolongan dengan cepat.
- Beri Waktu Beradaptasi. Bila menemukan penderita hipotensi, segera minta untuk mencari tempat nyaman untuk istirahat. Segera baringkan di tempat datar dengan kaki lebih tinggi dari kepala agar aliran darah ke kepala menjadi lancar kembali. Seseorang yang menderita tekanan darah rendah memerlukan waktu beberapa saat untuk mengembalikan tekanan darahnya agar kembali ke tekanan normal. Pada usia muda biasanya tidak memerlukan adaptasi. Namun pada penderita usia lanjut biasanya memerlukan waktu untuk beradaptasi.
- Risiko Penderita Pingsan. Risiko penderita tekanan darah rendah adalah pingsan tiba-tiba. Bisa terjadi di tempat kerja, di jalan, di kendaraan, atau di tempat keramaian sekalipun. Usahakan untuk membawa obat-obatan untuk menaikkan tensi, agar pada saat dipelukan bisa langsung diberikan pertolongan. Cobalah untuk istirahatkan penderita, hindarkan dari tempat panas atau terlalu ber-AC dingin, hindari dari keramaian dan orang-orang yang menonton di sekitarnya. Bila sudah sadar, minumkan air putih untuk menormalkan agar darah tidak terlalu rendah. Bila perlu diberi makan agar perut terisi.
- Akibatkan Schock. Kadangkala penderita darah rendah bisa mengalami schock, yang bisa mengakibatkan kehilangan kesadarannya. Tekanan darah yang menyebabkan schock terjadi akibat volume darah yang mengalir ke otak rendah sehingga terjadi pelemahan fungsi kerja jantung. Pada beberapa kasus bisa berakibat terjadi gagal jantung.
- Banyak Minum. Tekanan darah rendah bisa diatasi dengan minum air hangat manis untuk meningkatkan energi atau minum madu. Selain itu, biasakan untuk mengonsumsi air putih setiap hari (sekitar 8 gelas air putih). Konsumsi air putih untuk menaikkan tekanan darah serta memperlancar aliran darah dalam tubuh.
- Perbaiki Pola Makan. Hipotensi atau tekanan darah rendah biasanya ada pada mereka yang berpola makan buruk. Sebaiknya perbaiki pola makan sehari-hari dengan makanan yang cukup kandungan gizi untuk menaikkan energi tubuh. Perbanyak memakan sayuran hijau untuk menambah zat besi atau haemoglobin darah.
- Sayuran-sayuran. Bisa juga mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan tekanan darah seperti daging, hati ayam, sayur-sayuran, kacang-kacangan, ikan-ikan dari laut, serta buah-buahan. Disarankan mengonsumsi daging merah karena kaya akan protein hewani. Hindari konsumsi daging berlebih karena berisiko penyakit cardiovaskuler. Sayuran yang disarankan seperti jenis kacang polong, kacang hijau, kacang panjang, kol, bayam, kacang merah, lobak, sawi, brokoli, dan kentang. Sayur itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Bayam kaya akan kalium, Fe dan rendah sodium, yang dapat menaikkan tekanan darah rendah, serta menjaga agar aliran darah tetap lancar.
- Buah-buahan. Buah-buahan untuk menaikkan tekanan darah rendah sangat dianjurkan. Seperti buah tomat, mangga, jambu biji, apel atau pisang. Buah-buahan lainnya adalah buah naga, kesemek, sukun, kiwi, anggur, alpukat, sirsat, delima, kurma, dan strawberry. Buah naga banyak mengandung Vitamin A, memiliki manfaat untuk menaikkan darah pada penderita tekanan darah rendah. Buah kurma bermanfaat untuk atasi tekanan darah rendah. Buah Strawberry memiliki zat besi, antioksidan, dan vitamin, rendah lemak dan tinggi serat untuk menaikkan tekanan darah.
- Olahraga Cukup. Lakukan olahraga rutin setiap hari, meski hanya sekadar jogging atau jalan berkeliling kompleks. Hal ini akan membantu melancarkan perputaran darah dalam tubuh.
- Konsumsi makanan penambah darah super cepat untuk meningkatkan darah dalam jangka waktu sehari.
- Hindari makanan penurun darah tinggi karena mungkin dapat memberikan efek bagi penderita darah rendah lebih drop.
- Konsumsi Herbal Agaricpro
Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia untuk penyembuhan dan pencegahan tekanan darah rendah anda juga bisa dibantu dengan pengobatan herbal agaricpro.
Obat Herbal AgaricPro merupakan produk Herbal Madu terfermentasi yang multikompleks khasiatnya karena merupakan kombinasi / campuran dari berbagai tumbuhan herbal berkhasiat asli Indonesia seperti: Madu Fermentasi, Ekstrak Jamur Agaricus Blazei Murill, Propolis, Ekstrak Manggis, Ekstrak Kelopak Bunga Rosella, Ekstrak Sarang Semut, Gula Aren. Dari kombinasi tumbuhan herbal tersebut Produk Herbal AgaricPro mampu menghasilkan mikroba positif yang bekerja untuk merawat dan menjaga kesehatan tubuh.
AgaricPro cepat diserap tubuh, setelah minum 15 menit bisa dirasakan langsung khasiatnya.
Agaricpro juga merupakan obat herbal yang paling aman, paling ampuh dan tanpa efek samping, walau diminum oleh bayi usia 1 bulan.
Cara Pemesanan:Untuk Pemesanan Silahkan Telp. atau SMS di :T-SEL : 0822 1664 4634
3 : 0899 7732 623
AXIS : 0838 7196 9384Pin BB. 5a028a9aUntuk SMS dan BBM Gunakan Format Sbb:HAP # Jumlah Pesanan # Nama Anda # Alamat Lengkap+kode pos # No. Tlp/Hp Anda
Kirim Ke: 0899 7732 623Contoh:HAP # 5 box # Fitri # Jl. Suka baru no.9A, rt.02/06, kel. Padasuka, kec. cibeunying kidul, Bandung 40125 # 08132xxxxxKirim Ke 0899 7732 623
Terimakasih atas kepercayaan anda kepada kami, kami akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi anda. Karena kesembuhan anda adalah tujuan dan kebahagiaan bagi kami.
0 komentar:
Post a Comment